Rabu, 22 Juni 2016

Pengertian Psikologi Pendidikan


A.  Pengertian Psikologi Pendidikan

       I.            Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Psikologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Sedangkan pengertian psikologi menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
2.      Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

    II.            Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah  proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, atau perbuatan.
Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut para ahli antara lain:
1.      Prof. H. Mahmud Yunus : Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
  1. Ki Hajar Dewantara : Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
Dari beberapa pengertian tersebut tentang definisi pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertjuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 III.            Pengertian psikologi pendidikan
Pengertian psikologi pendidikan menurut beberapa ahli antara lain:
1.      Menurut Muhibin Syah, psikologi pendidikan adalah suatu disiplin ilmu dari bidang psikologi yang menyelidiki masalah psikologi anak yang terjadi dalam dunia pendidikan. 
2.      Menurut Alice Crow, psikologi pendidikan adalah studi tentang belajar, pertumbuhan, kematangan seorang individu dan penerapan prinsip-prinsip ilmiah mengenai reaksi manusia yang mempengaruhi belajar mengajar.
Sedangkan menurut  ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, kami mengambil kesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia terhadap bimbingan dan perkembangan untuk membentuk karakter pribadi yang lebih baik.















B.    Sekolah Menengah Atas/SMA

Sekolah Menengah Atas dalam pendidikan formal di Indonesia, merupakan jenjang pendidikan menengah setelah menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah Menengah Atas diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu mulai kelas 10 sampai kelas 12. Pada tahun kedua (di kelas 11), siswa Sekolah Menengah Atas, wajib memilih jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, atau Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (di kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan atau tidaknya siswa.
Sekolah Menengah Atas tidak termasuk program wajib belajar pemerintah seperti SD 6 tahun serta SMP 3 tahun. Mulai tahun 2005, di beberapa daerah di Indonesia, Sekolah Menengah Atas  telah diikutkan sebagai program wajib belajar 12 tahun yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Pengelolaan  Sekolah Menengah Atas negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, setelah diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, Sekolah Menengah Atas negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
Setelah lulus (tamat)  Sekolah Menengah Atas dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Usia siswa SMA secara umum berada pada rentang 15/16-18/19 tahun yang kerap disebut sebagai usia remaja, oleh karena itu sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai karakteristik siswa SMA atau karakteristik seorang remaja kita akan bahas terlebih dahulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan usia remaja itu.





Berikut merupakan batasan usia remaja menurut para ahli:
1.      Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.
2.      Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.
3.      Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.
Fase-fase masa remaja menurut Monks dkk. (2004) dibatasi antara usia 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir.
Karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah menengah adalah sebagai berikut:
1.      Adanya kekurangseimbangan proporsi tinggi dan berat badan.
2.      Mulai timbulnya ciri-ciri sekunder.
3.      Timbulnya keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing.
4.      Kecenderungan memilih antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul dengan orang banyak serta antara keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
5.      Senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai etika, atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
6.      Mulai mempertanyakan secara tidak langsung mengenai eksistensi (keberadaan) dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.
7.      Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
8.      Kepribadiannya sudah menunjukkan pola tetapi belum terpadu.
9.      Kecenderungan minat dan pilihan karier sudah relatif lebih jelas.







C.      Peranan Psikologi Pendidikan pada Pelajar SMA

Peranan Psikologi pendidikan pada sekolah menengah atas/SMA sangatlah penting dalam rangka mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap siswa. Pengetahuan psikologis menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan perilaku siswa Sekolah Menengah Atas/SMA. Psikologi pendidikan berfungsi sebagai berikut diantaranya :
1.      Sebagai proses Perkembangan siswa.
2.      Mengarahkan cara belajar siswa.
3.      Sebagai penghubung antara mengajar dengan belajar.
4.      Sebagai pengambilan keputusan untuk Pengelolaan Proses Belajar Mengajar.
5.      Menciptakan pribadi yang lebih baik.
6.      Membentuk watak dan kerakter siswa.
7.      Membina sikap yang sehat (positif) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang siswa.
8.      Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakat.
9.      Membimbing kepribadian siswa Sekolah Menengah Atas/SMA.
10.  Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang kondusif.
11.  Membantu siswa Sekolah Menengah Atas/SMA yang mendapat kesulitan dalam pergaulan kesehariannya.
Sedangkan, peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran di Sekolah Menengah Atas/SMA yaitu : memahami siswa sebagai pelajar, membimbing  tujuan pembelajaran, menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, memilih dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam pembelajaran, memahami kepribadian dan profesi guru, membimgbing kepribadian siswa.
Maka dari itu psikologi pendidikan memiliki peranan penting bagi siswa sekolah menengah atas/SMA, baik itu di lingkungan rumah maupun di sekolah.


BAB III
       KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi  studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Psikologi pendidikan berperan penting dalam  pengembangan karakter, dimana dalam tahap ini seorang siswa SMA dituntut untuk bersikap lebih dewasa dibanding dirinya di masa kanak-kanak dulu.
            Pengembangan karakter itu sendiri tidak dapat berjalan dengan mudah maupun semulus seperti yang diharapkan, dibutuhkan sebuah perjuangan bukan hanya dari siswa SMA itu sendiri tapi juga dari lingkungan dan orang-orang sekitar untuk membentuk sebuah karakter dari individu tersebut. Dalam kasus ini peran psikologi pendidikan di sekolah sangatlah penting, terutama di Sekolah Menengah Atas/SMA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di usia Seolah Menengah Atas/SMA ini peran pendidikan psikologi  merupakan fase metamorphosis seorang anak menjadi sosok yang lebih dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar